TifaniAnglila.Com - Perempuan muslim Inggris melepas jilbab mereka untuk meningkatkan kesempatan mendapat pekerjaan.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (11/12), menurut survei surat kabar the Guardian, muslimah Inggris, seperti etnis minoritas lain di sana, mempunyai kesempatan dua kali lebih kecil ketimbang perempuan lain berumur sama dengan kemampuan sama. Selama tiga dekade terakhir kondisi ini belum banyak berubah.
Sejumlah kaum hawa muslim wajib melepas jilbab mereka dan mengganti identitas dengan nama terdengar lebih Inggris untuk mengurangi bentuk diskriminasi itu. "Persentase perempuan Pakistan dan Bangladesh tidak mendapat pekerjaan mencapai 20,5 persen ketimbang perempuan berkulit putih lain hanya 6,8 persen," kata laporan itu. Perempuan berkulit hitam memiliki kesempatan tidak mendapat pekerjaan 17,7 persen.
Jajak pendapat itu mendesak pemerintah mengubah kebijakan selama ini. Perempuan berkulit hitam, Pakistan, dan Bangladesh sering mendapat banyak halangan mendapatkan pekerjaan. Laporan itu juga menyebutkan perempuan muslim sudah bekerja kemudian mempunyai anak akan memilih berhenti bekerja. Kaum minoritas mengalami diskriminasi akhirnya enggan melamar pekerjaan.
David Lammy, anggota Partai Buruh di parlemen, cukup terkejut dengan kenyataan ini. "Laporan ini mengejutkan. Seharusnya pada abad ke-21 ini, di Inggris tidak terjadi hal seperti itu di dunia kerja."
Artikel keren lainnya: