TifaniAnglila.Com - Sekarang zamannya media sosial. Zamannya keterbukaan lewat beberapa pintu di media rakyat, social media. Namun jangan terlena dengan media ini. Pengguna wajib senantiasa waspada soal keamanan dan privasi. Berikut 6 langkah aman beraktivitas di media sosial sebagaimana dikutip dari Social Media Today.
1. Terhubung dengan pengguna yang terpercaya
Istilah terpercaya memang multitafsir. Kalangan terdekat, misal kerabat, keluarga, serta sahabat, cap terpercaya patut disematkan. Namun untuk pengguna yang baru kenal di media sosial tunggu dulu.
Alangkah lebih baiknya bila pengguna tak langsung menaruh kepercayaan di semua pengguna yang dikenal. Jangan langsung terhubung. Lakukan sedikit riset. Bila yakin sila hubungkan akun media sosial yang diinginkan.
2. Ubah pengaturan privasi
Media sosial sejatinya memiliki pengaturan privasi yang sangat ketat. Saking ketatnya, pengguna bahkan tak menyadarinya. Namun mereka lebih memilih bebas dari kekangan daripada tak narsis di media ini.
Ubah pengaturan privasi sesuai dengan kebutuhan. Jika media sosial yang dimiliki mengusung urgenitas atau digunakan untuk tujuan tertentu, sila diperketat. Namun jika hanya untuk media narsis semata, pilihan longgar bisa diterapkan.
3. ‘Sembunyikan’ hal yang detail
Tak semua hal dibagikan di media sosial. Hal-hal yang kecil sekalipun. Dengan demikian untuk kedetailan informasi maupun data diri, jangan di-share di media sosial.
Misalkan saja nama tengah atau tanggal lahir. Menyembunyikan tahun bisa dijadikan pilihan. Contoh lain misalkan alamat rumah atau nomor telepon.
4. Berbagi lokasi
Berbagi lokasi saat ini memang tren di media sosial. Namun sangat dianjurkan untuk tak membagikan lokasi di media sosial.
Misalkan saja ada orang yang sedang ‘mengincar’ Anda. Mereka stalking lewat media sosial yang Anda ikuti. Dengan berbagi lokasi di media sosial, sama saja menggiring stalker tersebut ke Anda.
5. Internet tak memiliki ‘tombol delete’
Fikir terlebih dahulu sebelum Anda memosting sesuatu. Ingat, internet tak memiliki ‘tombol delete’. Memang fitur hapus disediakan, namun bila informasi yang dibagikan terlanjur tersebar sebelum Anda menyadari, mungkin hanya tinggal penyesalan yang ada.
Misal Anda mengunggah sesuatu di Twitter. Kemudian pengguna tersebut me-retweet kicauan tersebut. Kicauan ini terlanjur menyebar ke linimasa. Meski telah menghapus tweet yang ada, namun tetap tak bisa mengubah masifnya informasi yang telah tersebar.
6. Jangan klik bila tak yakin
Twitter dan Facebook tak hanya dibanjiri foto maupun video, namu juga tautan. Bila tak yakin dan tahu persis apa dibalik link tersebut, dianjurkan jangan menkliknya.
Tak sedikit tautan yang tersebar di Twitter tersemat scam maupun phising. Jika terlanjut menklik, jangan lakukan apa yang diintruksikan di laman yang sedang dibuka. Langsung tutup saja laman tersebut dan blok atau unfollow akun yang membagikan tautan itu.
Artikel keren lainnya: