TifaniAnglila.Com - Kita sering inginnya praktis saja, tapi untuk menuju kepraktisan itu kita sering mbulet atau mempertahankan diri bila dinasihati. Banyak orang yang dalam kehidupannya sudah terbiasa sulit.
Tapi sebenarnya lebih baik kita berusaha daripada menjelaskan tentang sulitnya hidup kita. Jangan bangga pamer tentang sulitnya hidup kita. Banyak orang merasa tidak berdosa terhadap kesulitan hidupnya karena dia tidak bisa menjelaskan kenapa hidupnya sulit.
Tidak semua yang to the point itu praktis dan tidak semua yang praktis harus pendek. Kadang-kadang caranya ada yang panjang. Orang yang tidak berhasil pada umur 50 tahun itu berarti gagal pada umur 50 tahun. Usia yang digunakan untuk sukses sama dengan usia yang digunakan untuk gagal. Berarti praktis itu tidak selalu pendek tapi kadang ada juga dengan cara yang panjang. 50 tahun itu bukan menderita tapi menikmati proses untuk berhasil. Sukses butuh waktu dan gagal juga butuh waktu. Keberhasilan itu kalau mau praktisnya bukan sampainya, sukses itu kualitas dari perjalanannya.
Dasar logika bagaimana kita bisa menyederhanakan kondisi yang begitu rumit dengan kalimat gitu aja kok repot adalah kita harus sangat berserah diri pada Tuhan. Tidak boleh lupa pada Tuhan. Berserahlah lah pada yang maha kuasa maka semuanya akan logis. Dasar dari keberserahan ini lah yang menjadikan praktisnya kehidupan. Tuhan maha penyayang maka keburukan adalah kebaikan yang belum sampai. Kita belum mengerti bahwa itu adalah kebaikan. Seperti misalnya ada orang yang rumahnya terbakar, kebaikan dari kejadian itu adalah maka kemudian dia bekerja keras bahkan menghasilkan uang untuk kembali membangun rumah. Bersama keburukan datang kebaikan atau kemudahan.
Berserah pada Tuhan
Sepintas kalimat gitu aja kok repot terdengar meremehkan tapi sebetulnya kalimat ini memiliki falsafah tinggi yang mengiringi rasa ikhlas. Kalau kita ikhlas maka akan mudah melakukan semuanya sehingga kita tidak repot. Ikhlas adalah menerima Tuhan dengan segala kebenaranya. Tuhan itu maha kaya dan maha pemurah kita bisa meminta pada Tuhan. Kalau kita berserah semuanya jadi sederhana.
Kalau tidak yakin dengan pekerjaan yang dilakukan padahal pekerjaan itu tidak susah itu tanda bahwa kita sangat rumit dalam pikiran kita sehingga yang kita katakan sendiri tidak di dengar oleh telinga kita sendiri. Banyak orang tidak mendengar bahwa sebenarnya hidupnya mudah tetapi justru kita sendiri yang mempersulit hidup kita.
Terkadang yang kita inginkan tidak selaras dengan kenyataan ketika kita sudah benar-benar menemukan apa yang kita inginkan dan sukai tapi orang tua kita tidak suka. Yakinilah secukupnya saja jangan berlebihan karena yang kita sukai belum tentu baik dan yang dinasehatkan orang tua belum tentu tidak baik. Yakinilah secukupnya lakukanlah dengan sebaik-baiknya agar apabila ada yang salah dalam pendapat kita Tuhan yang memperbaiki.
Lakukanlah segala sesuatu dari yang paling mudah, yang paling dekat, dan sesegera mungkin karena Tuhan tidak akan memberikan manusia cobaan di luar kemampuannya. Banyak orang membiarkan masalah tumbuh menjadi besar karena masalah baru muncul adalah yang paling mudah diselesaikan.
Metro TV, Minggu 30 September 2012