TifaniAnglila.Com - ”Berdaganglah kamu, sebab lebih dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan diantaranya dihasilkan dari berdagang.”
Rahasia keberhasilan dalam perdagangan adalah jujur dan adil dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggan. Dengan berpegang teguh pada prinsip ini, Nabi telah memberi contoh yang terbaik untuk menjadi pedagang yang berhasil. Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad telah berdagang –sebagai agen Khadijah- ke Syria, Jerussalem, Yaman dan tempat-tempat lainnya. Dalam perdagangan-perdagangan ini, Muhammad mendapatkan keuntungan yang melebihi dugaan. Tidak sepeser pun yang digelapkan dan tidak sesen pun yang dihilangkan oleh Nabi.
Banyak agen yang sebelumnya bekerja dengan Khadijah, namun tak seorangpun yang bekerja lebih memuaskan dibandingkan dengan Muhammad. Rasulullah memiliki sifat jujur, integritas, sikap baik dan kemampuan berdagang yang luar biasa sampai-sampai Khadijah jatuh hati kepadanya. Jika tidak karena pribadi Muhammad yang luar biasa, tidak mungkin seorang perempuan kaya raya seperti Khadijah memberanikan diri untuk melamar Muhammad.
Sudah kita kenal bahwa perdagangan (berwirausaha) merupakan induk keberuntungan. Sejarah bangsa-bangsa di dunia juga memperlihatkan bagaimana dengan berdagang dan berniaga, orang bisa menjadi kaya dan bangsa-bangsa tersebut mendapatkan wilayah yang sangat luas diseluruh dunia. Dengan demikian, perdagangan merupakan pertanda baik bagi kesejahteraan yang menjadi tulang punggung untuk memperoleh kekayaan. Nabi pernah berkata: ”Berdaganglah kamu, sebab lebih dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan diantaranya dihasilkan dari berdagang.”
Didalam Al Quran juga dipertegas oleh Allah: ”Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS An Naba’ : 11). Ini merupakan petunjuk untuk berdagang dan beberapa bentuk kegiatan lain agar seseorang dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Allah dalam Al Quran juga memberikan motivasi untuk berdagang pada ayat berikut: ”Tidak ada dosa atas kamu mendapatkan harta kekayaan dari Tuhanmu” …”Bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah rahmat Allah.” (Qs. Al Jumu’ah: 60). ”Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (QS Al Baqarah: 275). Rasulullah bersabda: ”Mencari penghasilan halal merupakan suatu tugas wajib.”
Abu Bakar As Shidiq, Khalifah pertama dari Khulafaur Rasyidin memiliki usaha dagang pakaian. Umar bin Khattab, pemimpin kaum beriman sang penakluk kekaisaran Persia dan Byzantium memiliki usaha dagang Jagung. Usman memiliki usaha memiliki usaha dagang bahan pakaian. Imam Abu Hanifah memiliki usaha dagang bahan pakaian. Kaisar Mughal yang Agung Aurangzeb dari India makan dari penghasilan cangkir-cangkir buatan tangannya sendiri. Ketika para pengikut nabi hijrah ke Madinah bersama-sama Nabi, mereka dinasehati oleh Rasul agar berdagang untuk penghidupan mereka. Banyak lagi contoh yang membuktikkan bahwa setiap Muhajjir yang saleh telah melakukan berbagai jenis perdagangan untuk memenuhi nafkahnya sehari-hari. Wallahua’lam
Artikel keren lainnya: