Tifani Anglila

  • Home
  • Menu
  • Menu 1
  • Menu 2
  • Menu 3
Beranda » Education » Muslimah Articles » Belajar Menjadi Ibu Penyabar

Belajar Menjadi Ibu Penyabar

TifaniAnglila.Com - Belajar sabar dan  lembut . Iya, jadi ibu itu ternyata banyak sekali saat-saat untuk belajar sabar dan dengan sabar, kelembutan itu lebih mudah dijalankan .


Bagaimana tidak belajar sabar?

Ketika kita sedang ingin asyik makan, ternyata buah hati ingin pup.

Ketika rumah baru selesai di pel, ternyata buah hati menumpahkan minuman/makanan.

Ketika ingin khusyuk sholat, ternyata buah hati pipis di celana.

Ketika baru hendak membaca Al-Qur’an, buah hati minta ASI (alias nenen).

Ketika baru merebahkan badan, buah hati minta dicebokin.

Ketika makanan telah terhidang dengan, buah hati tak mau membuka mulutnya.

Ketika….ketika…ketika…

Saat-saat mengajarkan mereka duduk, merangkak, berjalan, makan dan minum lalu berbicara

Saat-saat mengajarkan mereka mengenal Allah dan Rasul-Nya, mengenal agama Islam

Saat-saat mengenalkan mereka dengan surga dan neraka

Saat-saat mendidik mereka dengan adab-adab Islam

Saat-saat…saat-saat…


Sayang sekali jika kemudian ternyata yang terjadi kita -secara tidak sadar- lebih banyak melatih diri untuk menjadi orang yang tidak sabar, pemarah (bahkan kepada sosok tidak berdaya yang memerlukan teladan dari sang ibu). Baru beberapa tahun memiliki anak, saya belajar beberapa hal yang dapat membantu kita untuk menjadi ibu yang lebih sabar dan lembut.

1. Berdoa, tentu saja ini penting. Saat ini saya minta kepada anak-anak agar juga ikut berdoa agar saya dan juga anak-anak menjadi orang yang lembut dan sabar.

2. Kenali kondisi fisik ibu.
  1.Hindari lapar berlebihan. Seringkali lapar membuat seseorang lebih mudah emosi. Di sisi lain, seringkali pula seorang ibu dengan berbagai kesibukannya menunda atau tidak sempat untuk mengisi perut. Saat sudah merasakan gejala lapar berlebihan, hentikan semua aktifitas sesibuk apapun ibu. Duduk sejenak untuk mengisi perut lebih baik daripada buah hati terkena efek lapar berlebihan ini.
  2.Hindari kantuk berlebihan. Kita sendiri tahu, bahwa anak yang mengantuk sering rewel dan seperti bingung ingin melakukan apa. Ternyata orang dewasa juga seperti ini disadari atau tidak. Saat kantuk ini menyerang, karena anak-anak masih kecil, biasanya saya mengajak anak-anak ke kamar dan menyediakan mainan. Saya katakan kepada mereka, “Ummi ngantuk. Ummi istirahat sebentar ya insyaAllah.” Jangan lupa ucapkan terimakah saat bangun ketika mereka telah membiarkan kita tidur sejenak.
  3.Hindari dehidrasi. Saya khususkan hal ini, karena banyak juga orang yang lupa untuk minum. Padahal otak sangat membutuhkan cairan. Saat beberapa poin bukan sebagai pemicu emosi, maka kemungkinan terbesar kita sedang kekurangan cairan.


3. Kenali kondisi fisik anak. Sama seperti poin-poin pada kondisi fisik ibu. Perhatikan kondisi fisik anak. Terkadang anak melakukan tingkah laku tertentu yang memancing emosi karena faktor-faktor di atas. Kalo untuk Ziyad, biasanya terutama karena dehidrasi. Makanya biasanya saya akan langsung bertanya, “Udah minum belum?” :D

Dengan kesabaran, saat menghadapi situasi-situasi yang bisa memancing emosi, ibu bisa memberikan reaksi “biasa saja” yang tidak membuat sedih anak dan merasa tidak disayangi. Dengan kesabaran, ibu bisa memberikan nasehat dan kata-kata bijak saat anak  melakukan hal yang kurang tepat dan bukan memberikan kata-kata tak sedap kepada anak. Dan bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh bahwa dengan kelembutan, dakwah akan lebih mudah diterima. Semoga ini pula yang terjadi dengan kelembutan kita, maka semoga kita mendapatkan hasil yang baik, yaitu anak yang sholih/sholihah. Aamiin.

Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ، وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّحَلُّمِ، وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطَهُ، وَمَنْ يَتَّقِ الشَّرَّ يُوقَهُ» رواه الطبراني في الاوسط ( 2663 ) وحسنه الألباني .

“Sesungguhnya ilmu itu dengan belajar, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) dengan belajar berlemah lembut, barangsiapa yang mencari kebaikan, maka akan diberikan. Dan barangsiapa menjaga kejelekan, maka dia akan dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 dan dihasankan oleh Al-Albany).
Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Tifani Anglila. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Tifani Anglila dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Ditulis oleh Unknown pada tanggal Tuesday, August 14, 2012
Newer Post
Older Post
Home

Popular Posts

  • Hijabers Community Style (Bergaya Ala Hijaber)
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi HC
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi
  • Tutorial Memakai Jilbab Paris Dian Pelangi
  • Hijab Style Inspiration, Siti Juwariyah
  • Cara Memakai Jilbab Modern Beserta Video Tutorialnya
  • Hijab Style Inspiration Dian Rainbow ! New
  • Fashion Styles Hijabers Surabaya +17
  • Muslimah Cartoon Image
  • Tutorial Pashmina Cotton Cloth Long Shawl
Education Entertainment Entrepreneur Family Fashion Female Financial Good Looking Hijab Style Inspiration Hikmah Islam Home Properti Islamic News Jelajah Buku Kabar Terbaru Kesehatan Kitchen Live Style Masakan Masakan Eropa Masakan Indonesia Motivasi Music Muslimah Muslimah Articles Other Parenting People Inspiring Properti Relationship Renungan Resep Masakan Resep Minuman Spot Techno Tips Travelista Tutorial
Copyright © 2014 Tifani Anglila - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler