TifaniAnglila.Com - Pakar neurosains asal Manado Dr dr Taufiq Pasiak MPd Mkes bakal meluncurkan buku terbarunya yang berjudul “Tuhan dalam Otak Manusia: Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains” .
Pada peluncuran buku aula Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta tersebut, konsultan di “Centre For Neuroscience Health and Spirituality” UIN Kalijaga Yogyakarta ini akan menjadi narasumber bersama Wakil Ketua KPK Dr M Busyro Muqoddas, Gubernur Sulut Dr Sinyo H Sarundajang dengan moderator Ketua Umum IDI 2012-2015 dr Zainal Abidin MKes.
“Inti dari buku ini adalah spiritualitas itu memiliki efek mengoptimalkan kesehatan, menumbuhkan integritas dan merupakan jalan bagi kebahagiaan,” kata dosen di Fakultas Kedokteran Unsrat Manado tersebut, Senin.
Buku ini membahas sebuah wacana baru dalam bidang kedokteran, yaitu kesehatan spiritual.
Penulis memaparkan perkembangan-perkembangan sains, di antaranya disiplin baru neurosains spiritual, yang menunjukkan hubungan erat antara spiritualitas, cara kerja otak, dan kesehatan.
Dalam buku ini pembaca akan menemukan informasi-informasi berharga tentang definisi dan urgensi kesehatan spiritual, hubungan antara otak dan sikap keberagamaan, pengaruh keimanan terhadap kesehatan dan contoh-contoh pengukuran ilmiah tentang tingkat spiritualitas.
Dengan membaca buku ini pembaca akan memahami cara kerja otak dalam kehidupan beragama, cara-cara meningkatkan kualitas spiritualitas, peran makna hidup terhadap kesehatan, dan langkah-langkah mencapai kesehatan spiritual.
Menanggapi peluncuran buku tersebut, Ketua Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair/RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Sasanti Yuniar Sp.KJ(K) mengatakan buku ini luar biasa karena menguraikan apa yang kita sadari, tetapi tidak kita perhatikan, yakni kesehatan spiritual.
Gubernur Sulawesi Utara, Dr Sinyo H Sarundajang, ketika menanggapi buku tersebut mengatakan krisis bangsa ini berakar pada krisis spiritualitas, banyak birokrat tidak lagi melihat sisi spiritualitas dari birokrasi.
“Buku ini hadir pada waktu yang tepat. Hemat saya, selain para dokter, para birokrat juga wajib membacanya,” kata Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) tersebut.
Artikel keren lainnya: