Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Atas dasar inilah, Indonesia dinilai berpotensi menjadi kiblat busana muslim dunia.
Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk menonjolkan potensi dan talenta bidang fashion dan industri busana muslim. Tujuannya, menjadikan busana muslim Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri sekaligus duta bangsa.
"Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Namun saya yakin pada 2020 nanti, Indonesia bisa menjadi kiblat busana muslim dunia," jelas Eka Shanty, Chairman Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) kepada sejumlah media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Busana muslim semestinya mendapat ruang di berbagai pusat perbelanjaan, bukan hanya banyak tersedia dan marak saat Ramadhan, kata Eka. Dengan begitu, busana muslim punya tempat di negeri dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Menurut Eka, berbagai kegiatan yang mengangkat fashion busana muslim semakin marak sejak 2008 silam. Apalagi didukung desainer busana muslim di Indonesia yang berpontensi dan bertalenta.
Kreativitas dan rancangan busana muslim di Indonesia juga lebih kaya. Selera busana muslim Indonesia lebih bisa diterima berbagai kalangan. Desainer muda khusus busana muslim, Dian Pelangi, mengakui busana muslim di Indonesia lebih netral.
"Namun sayang, busana muslim belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Busana muslim belum mendapatkan dukungan penuh, terutama dalam menguatkan industrinya. Padahal, busana muslim Indonesia tak kalah. Pasarnya juga melimpah. Bukan hanya di Indonesia, namun juga dunia. Negara Timur Tengah lebih sadar fashion, dan mereka membutuhkan fashion busana muslim.
Mesir juga mulai sadar fashion, namun selera mereka belum terbangun. Sementara Indonesia, rancangan busana muslimnya semakin beragam, dan lebih netral," jelas Dian di Bandung beberapa waktu lalu.
Artikel keren lainnya: