TifaniAnglila.Com - Demi wujudkan Jakarta bersih dari asap rokok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menolak bantuan Corporate Social Responsibillity (CSR) yang berasal dari semua perusahaan rokok.
"Oke-oke baik, kita akan tolak semua CSR dari semua perusahaan berbau rokok," kata Ahok saat pertemuan bersama koalisi masyarakat antiasap rokok, di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/12).
Di tempat yang sama, Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, semua perusahaan rokok memanfaatkan kewajiban memberi CSR untuk menutupi keburukannya. Pasalnya, ada kegiatan promosi dalam pemberian CSR yeng memancing keinginan masyarakat untuk mengonsumsi rokok.
"Coba perusahaan itu mau gak salah satu hurufnya diganti atau dihilangkan saat memberi CSR atau ngiklan? Nggak mau kan, itu cuma pencitraan," katanya.
Sebelumnya, koalisi masyarakat antiasap rokok DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mewujudkan Jakarta bebas asap rokok. Ahok pun mendukung.
Ahok siap menyusun draf baru untuk memperkuat Peraturan Gubernur Nomor 50/2012. Salah satunya ancaman mencabut tunjangan kesejahteraan daerah (TKD) bagi seluruh PNS di Jakarta yang terbukti melanggar aturan tersebut.
Untuk diketahui, kencangnya desakan koalisi masyarakat antiasap rokok adalah karena masih rendahnya pelaksanaan aturan larangan merokok. Berdasarkan survei YLKI, 50 persen mal dan perkantoran di Jakarta masih melanggar aturan, dan 98 persen hotel serta restoran juga masih belum melaksanakan Pergub 50/2012 tersebut.
Sedangkan merujuk pada hasil survei Swisscontact Indonesia, sebuah LSM yang tergabung dalam koalisi masyarakat antiasap rokok terungkap bahwa baru 15.000 lokasi yang manut pada aturan dilarang merokok dari jumlah yang diharapkan mencapai 50.000 lokasi.
Swisscontact Indonesia mencatat tingkat ketaatan kawasan di DKI Jakarta masih sangat rendah. Hanya 43 persen kawasan pendidikan yang taat, kantor swasta 40 persen, kantor pemerintah 42 persen, tempat ibadah 44 persen, kesehatan 63 persen, dan angkutan umum 0 persen.
Artikel keren lainnya: