TifaniAnglila.Com - Warna-warni sifat anak, sering membuat orangtua pusing. Orangtua pasti membela anak, betapapun nakalnya. Mulai dari membuat rumah menjadi berantakan, berkelahi dengan teman-temannya, hingga menjahili teman di sekolah. Nakal mungkin didorong pengaruh teman-temannya atau memang dia tergolong anak hiperaktif.
Betapapun marah dan sebalnya anda terhadap anak, tetaplah tenang dan jangan marah-marah atau memukul anak. Berilah pengarahan serta penjelasan, bahwa apa yang dia lakukan itu tidak boleh dilakukan.
Meskipun anak anda sendiri, sebaiknya jangan terlalu melindungi. Tetaplah obyektif. Karena pembelaan akan memberikan anak pembenaran atas tindakan yang ia lakukan. Jadi anak akan menerima pesan bahwa tindakannya benar, terbukti dengan pembelaan yang anda lakukan.
Jika memang anak berbuat salah, jangan ragu untuk menyuruhnya meminta maaf kepada temannya dan jangan pula ragu untuk memberikan hukuman padanya (hukuman yang sewajarnya dan tidak menindas).
Komunikasikan dengan penuh kasih sayang. Beri waktu untuk berjalan berdua, ajak atau pancing mereka untuk membuka diri dan mengutarakan apa masalah dan keinginannya.
Meskipun demikian, lingkungan merupakan faktor dominan perubahan sikap dan perilaku anak, karenanya anda juga harus memperhatikan teman-teman anak anda. Jangan biarkan dia bergaul dengan teman-teman yang buruk akhlaknya.
Jika anak anda telah masuk ke lingkungan sekolah, jangan ragu untuk bekerjasama dengan pihak sekolah, rajinlah meminta laporan perkembangan perilaku, sikap, teman-temannya bergaul, bahkan gaya bicara anak kepada pihak sekolah, sehingga anda dapat memantau setiap tindakan anak tanpa perlu mengawasinya terus-menerus.
Perkenalkan ia kepada sebuah hobi, rangsang anak untuk terus melakukan kegiatan positif yang paling disukainya dan yang mendidik dan memungkinkan untuk bermanfaat bagi dirinya, selama tidak menimbulkan keburukan.
Hobi akan menghindarkan anak kepada perilaku membuang waktu, dan senantiasa mengisi hari-harinya dengan aktifitas. Hal ini sekaligus menghindari anak untuk bermalas-malasan di rumah, karena itu, institusikan hobinya.
Jika memungkinkan, carikan lembaga yang memajukan hobi dan kepribadian anak anda, misalnya masukan anak ke kelompok kerohanian (keislaman), kelompok baca, sains, keterampilan, olahraga, atau ikutkan anak kepada salah satu ekstrakulikuler yang bermanfaat di sekolahan.
Insya Allah, mereka akan membantu anda untuk memantau perkembangan anak, dan anak dapat belajar bersosialisasi dengan lingkungan baru.
Dan, orangtua punya peran sangat penting dalam memberikan tauladan yang baik kepada anak-anak. Karena memori anak akan merekam apa yang dilakukan orangtuanya. wallahu a’lam.
Artikel keren lainnya: