TifaniAnglila.Com - Orang tua mana yang tidak ingin memiliki buah hati yang senantiasa sehat? Sepertinya tidak ada. Oleh karena itu, orang tua yang sibuk, hendaknya menyediakan waktu untuk memperhatikan buah hatinya.
Sebab menurut sebuah penelitian, anak-anak di bawah usia 18 tahun yang emosinya merasa tidak dipedulikan, rawan terkena stroke pada masa dewasanya.
Peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang yang merasa diabaikan di masa mudanya berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan otak di kemudian harinya.
Dr Robert Wilson dari Rush University Medical Centre di Chicago, mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan anak-anak yang secara emosional "dicuekin" berisiko tinggi mengalami gangguan kejiwaan.
"Namun, studi kami merupakan salah satu dari sedikit penelitian yang melihat adanya hubungan antara pengabaian emosional dan stroke," ungkap Wilson Sabtu .
Penelitian itu melibatkan 1.040 orang yang berusia minimal 55 tahun untuk dilakukan survei terhadap fisik dan emosional sebelum berusia 18 tahun.
Pertanyaan difokuskan kepada apakah mereka merasa dicintai pengasuh mereka, dibuat merasa takut, atau diintimidasi. Dan apakah mereka dihukum dengan sabuk atau benda lain. Pertanyaan tentang perceraian dan masalah keuangan juga termasuk.
Dalam kurun waktu 3,5 tahun, 257 orang yang pernah diteliti; fisik dan emosionalnya, meninggal dunia. 192 orang dilakukan autopsi di otaknya untuk melihat tanda-tanda stroke.
Sebanyak 40 peserta memiliki bukti stroke berdasarkan riwayat kesehatan mereka atau pemeriksaan. Sebanyak 89 orang memiliki tanda-tanda stroke berdasarkan hasil autopsi.
Studi ini menemukan risiko stroke hampir tiga kali lebih tinggi pada mereka yang pada masa kecilnya sering diabaikan secara emosional dibandingkan anak-anak yang jarang mengalaminya.
Wilson mengatakan, hasil penelitian tetap sama setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti diabetes, aktivitas fisik, merokok, kecemasan, dan masalah jantung.
Dr Kevin Barrett, anggota dari American Academy of Neurology mengatakan: "Hasil ini menambah bukti bahwa pengalaman traumatis semasa kecil dan penyakit fisik di masa dewasa mungkin berhubungan".
Artikel keren lainnya: