TifaniAnglila.Com - Penyebab SDM Indonesia jauh tertinggal dibanding negara - negara lain adalah karena sejak kecil anak-anak kita tidak dididik dan dilatih untuk berpikir mandiri menghasilkan uang. Secara umum, banyak orang tua yang hanya mengarahkan anak-anaknya untuk belajar dengan baik di sekolah agar nanti dapat pekerjaan di perusahaah besar atau di instansi pemerintah.Sangat sedikit sekali orang tua yang mengarahkan anaknya untuk bekerja secara mandiri setelah lulus sekolah atau setelah lulus perguruan tinggi.
Yang terjadi adalah setelah lulus sekolah atau perguruan tinggi mereka beramai-ramai mencari dan melamar pekerjaan. Sangat sedikit sekali yang langsung berwiraswasta atau memulai usaha sendiri. Kalaupun ada, biasanya karena sulit memperoleh pekerjaan, sehingga terpaksa berwiraswasta.Ini merupakan kesalahan besar masyarakat Indonesia, sehingga negara kita tidak bisa maju . Masyarakat terbelenggu kemiskinan akibat cara berpikirnya yang masih kuno.Ini harus dirubah. Sejak kecil, anak kita harus dibiasakan untuk berusaha mandiri. Mereka dilatih, bagaimana bisa menghasilkan uang sendiri tanpa tergantung kepada orang lain atau bergantung pada pekerjaan yang bergaji tinggi.
Mungkin ini adalah contoh yang sangat bagus dari teman saya, yang memang telah punya pemikiran maju untuk mewujudkan kesejahteraan bagi diri dan keluarga serta masyarakatnya.Dia memiliki tujuh tempat kursus bahasa inggris di semarang. Sasarannya anak - anak SMA. Yang menarik adalah bagaimana cara dia untuk mencari peserta kursus. Dia merekrut siswa SMA dari berbagai sekolah di semarang untuk dijadikan mitra.Siswa yang berhasil mengajak teman siswa lainnya untuk mendaftar dalam lembaga kursusnya akan diberi komisi tertentu sekian persen dari biaya kursus.
Menurut teman saya tesebut, ada dua kelebihan dengan cara mencari peserta kursus yang kini dia terapkan.Pertama, dia tidak perlu mencari sendiri calon siswa yang bersedia mengikuti kursus di lembaganya serta menghemat biaya iklan. Dengan cara seperti itu, otomatis memiliki agen marketing yang banyak. Cara seperti ini telah lazim dijalankan di bisnis online. Pemilik produk biasanya menawarkan kepada member atau afiliasinya komisi atau fee sampai dengan 70 persen. Hasilnya, tentu saja sangat luar biasa.Kedua, teman saya tersebut bisa melatih dan mendidik anak anak SMA mendapatkan uang secara mandiri, yang berarti bisa membantu meringankan beban orang tua. Jadi, mereka akan punya keterampilan dasar dalam berbisnis yaitu berjualan dan menawarkan.
Selepas sekolah, mereka sudah terbiasa untuk menjalankan kegiatan bisnis atau usahanya. Tidak menjadi khawatir menjadi seorang pengangguran. Dan diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di masa depan.
Semoga cara ini dapat menginspirasi orang tua dalam mendidik anak - anaknya. Sehingga orang tua lebih mengarahkan anak - anaknya untuk menjadi pencipta lapangan pekerjaan bukan pencari kerja.