Bagaimanakah jutaan umat Islam yang hidup di negara-negara Barat bisa mendapatkan pakaian yang mencerminkan seorang Muslim? Dulu, mencari busana yang layak dikenakan seorang Muslim di Barat, ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Sebagian besar umat Islam pun mengeluh lantaran susah menemukan pakaian yang pantas untuk dikenakan.
Kini, dunia fesyen Barat mulai melirik umat Muslim, pangsa pasar yang menggiurkan. Berbagai macam festival fesyen bergaya Muslim diadakan di Barat. Desainer busana Muslim pun bermunculan. Tetapi, apakah perkembangan fesyen Muslim merupakan sesuatu yang positif?
Melih Kesmen, seorang desainer Muslim keturunan Turki yang tinggal di Jerman, menilai busana Muslim yang diciptakannya bertujuan untuk mematahkan dan melawan stereotip Barat terhadap Islam. Kesmen terdorong untuk menciptakan produk busana Muslim setelah terjadinya Peristiwa 11 September 2001.
Pascaperistiwa itu, Islam disudutkan dan dituding sebagai teroris. Tak lama setelah itu, berlindung di balik kebebasan berekspresi, media Barat pun mulai menistakan Nabi Muhammad SAW lewat kartun. Ia pun tergerak untuk melawan stereotip itu lewat produk bermerek StyleIslam.
''Setelah peristiwa 11 September 2001, Muslim selalu dipojokkan keberadaannya. Berbagai macam artikel buruk dan propaganda hitam terus menyerang Muslim. Kemudian saya berpikir bagaimana caranya menghilangkan stereotip buruk yang dibentuk media Barat tersebut,'' ungkap Kesmen.
StyleIslam merupakan pakaian Muslim modern dan penuh gaya. Dengan bangga, StyleIslam menunjukkan nilai-nilai kebaikan sunah Rasul. Desain pertama Kesmen yang diluncurkan adalah kaus yang bertuliskan I Love My Prophet. Tak dinyana, desain itu rupanya sangat populer dan mendorong Kesmen untuk terus memproduksinya.
Menurut Kesmen, StyleIslam sangat mengusung nilai-nilai Islami. Produk tersebut dikeluarkan dengan motif utama melindungi nilai-nilai Islam dibanding untuk komersial. Produk yang dikeluarkan Kesmen terus menyuarakan isu-isu tentang Muslim di Barat.
Artikel keren lainnya: