HARI Raya Idul Fitri ,umat muslim seluruh dunia pun menyambutnya dengan penuh bahagia. Lantaran setelah satu bulan lamanya menjalankan ibadah puasa, saatnya mereka merayakan hari kemenangan. Nah, di hari raya tersebut setiap negara memiliki makanan khas yang disajikan. Berikut makanan khas lebaran di beberapa belahan dunia :
Indonesia
Di negara yang memiliki umat muslim terbesar di dunia ini memiliki berbagai macam makanan khas
Lebaran yang enak dan nikmat. Mulai dari kue kering, kue-kue basah seperti bolu hingga makanan berat semisal ketupat, lontong, rendang, sayur lodeh, sambal kentang ati dan opor ayam.
|
Menu Ketupat |
Mesir
Di negeri tempat sungai Nil ini mengalir juga memiliki makanan khas Lebaran berupa kue kering manis yang disebut Kahk. Tanpa kue Kahk rasanya kurang afdol bila tidak disajikan pada Hari Raya Idul Fitri. Kue Kahk merupakan kue temuan orang Mesir kuno, namun sampai saat ini masih digemari oleh masyarakat Mesir. Kue Kahk berbentuk bundar berisikan kacang dan bertabur tepung gula. Kahk memiliki kandungan kalori rendah serta mengandung karbohidrat dan protein.
|
Kuah Kaht Mesir |
Bangladesh
Bangladesh terkenal dengan makanan pedasnya. Tak heran ketika Lebaran pun, mereka memilik makanan khas yang spicy berupa Chotpoti Curry. Chotpoti Curry merupakan kare yang terbuat dari peas, kentang dan telur. Meski mengandung santan, Chotpoti Curry memiliki kalori rendah ketimbang rendang atau opor ayam lantaran tidak mengandung daging.
Turki
|
Makanan Khas Bangladesh |
Menu khas Turki antara lain debyaza, semacam puding apricot, lalu ada halawa Turki yang merupakan puding tradisional Turki dan ta’teema, penganan khas dengan pilihan keju, mentega, selai dan telur matang. Beberapa makanan itu biasanya disiapkan sejak tiga hari menjelang Lebaran, seperti Debyaza dan halawa Turki membutuhkan waktu pengolahan cukup lama karena adanya proses pendinginan.
Pakistan dan India
Makanan khas Lebaran di kedua negara tersebut tidak jauh berbeda. Salah satunya adalah Sivayyan. Semacam bihun yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering.
Myanmar
Di Myanmar juga terdapat makanan khas Lebaran berupa Sa Nwin Ma Kin. Cake atau pudding yang diolah dari semolina atau butiran gandum. Semolina juga digunakan untuk membuat makanan lain seperti halwa, yang juga jamak dijumpa kala Idul Fitri. Penganan tersebut biasanya dipadukan dengan danbauk htamin, semacam nasi biryani yang disajikan dengan irisan mangga, daun mint dan cabe hijau.
Maroko
Di Maroko terdapat beberapa makanan khas saat Lebaran. Antara lain, Meloui, Bastilla Ayam dan Tagine. Meloui atau pancake Maroko merupakan makanan kecil yang selalu hadir dalam setiap Hari Raya Idul Fitri. Bentuknya bundar dan pipih terbuat dari campuran terigu, gula, garam dan ragi yang dipanggang. Meloui ini mirip dengan roti canai khas Aceh. Hanya saja, jika di Aceh roti canai dimakan dengan kari, masyarakat Maroko memakan Meloui dengan campuran madu dan mentega.
Bastilla Ayam atau Chicken Bastilla merupakan sejenis kue yang berbahan dasar ayam. Rasanya campur aduk karena adonan ayam diberi bumbu kunyit, kayu manis, lada dan jahe. Namun, setelah adonan matang justru ditaburi gula tepung dan kayu manis bubuk. Tagine, wujudnya seperti semur yang bahan dasarnya bisa menggunakan daging domba atau daging ayam. Seperti halnya semur, masakan ini juga kaya akan rempah karena menggunakan lada, kayu manis, bawang merah, kunyit dan jahe sebagai bumbunya. Uniknya, Tagine juga menggunakan kurma yang dicampur menjadi satu.
Artikel keren lainnya: