Tifani Anglila

  • Home
  • Menu
  • Menu 1
  • Menu 2
  • Menu 3
Beranda » Renungan » Memaknai Hidup Terhormat

Memaknai Hidup Terhormat

Interpret the Honorable Living
TifaniAnglila.Com - Kehormatan negara tercoreng ketika terungkap beberapa pejabat hukum diduga telah menerima suap. Bukan hanya negara dan instansi tempat pejabat itu ditempatkan yang tercoreng, tapi juga pribadi yang bersangkutan. 

Adalah pasti bahwa dalam hati nurani manusia, hidup berarti hidup secara terhormat. Islam menilai bahwa suatu kehidupan yang tak disertai kehormatan sama sekali bukanlah kehidupan. Sebaliknya, ia adalah kematian yang lebih pahit dari kematian alamiah. Dan, seseorang yang menghargai kehormatannya sendiri hendaknya meninggalkan kehidupan yang rendah dan tercela. 

Dalam Islam, kita akan banyak mendapati ayat Alquran dan hadis Nabi SAW tentang keharusan berbuat jujur. Menurut Islam, seseorang yang adil jika punya kemampuan ilmiah, dia bisa menjadi hakim, gubernur, atau pemegang jabatan lain yang mengemban tanggung jawab di masyarakat. 

Islam yang menghormati hak-hak kepemilikan, memberikan penilaian yang tinggi terhadap mereka yang memperoleh harta secara terhormat, dan dari hasil kerja keras serta memanfaatkannya untuk kemaslahan umat. Banyak hadis Nabi memuji sahabat beliau yang kaya raya, seperti Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqas. Nabi memuji mereka karena dengan meningkatnya kekayaan, kepedulian sosial mereka juga makin tinggi. 

Allah berfirman, ''.... Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan, apa saja harta yang baik yang kami nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup, sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dianiaya.'' (QS Albaqarah [2]: 272).

Menurut Islam, bukan harta yang menjadi penyebab timbulnya kejahatan, tapi keserakahan dan pendewaan akan harta. Ada orang yang mendapatkan harta dengan cara yang halal, ada juga yang mendapatkannya dengan jalan pintas dan menabrak semua rambu-rambu agama dan kepatutan.

Sesungguhnya, kita dapat menyaksikan perbedaan yang nyata antara dua orang; orang yang amin(dapat dipercaya) dan orang yang khain(pengkhianat). Orang yang aminadalah tempat kepercayaan dan penghormatan manusia, orang yang khainadalah pusat kemarahan dan penghinaan mereka. 

Pemikir Islam, Sayid Jamaluddin Al-Afghani berkata, ''Adalah jelas diketahui bahwa kelangsungan jenis manusia didasarkan pada muamalat dan pertukaran manfaat kerja. Ruh keduanya adalah amanah.'' Mari kita berkaca!
Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Tifani Anglila. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Tifani Anglila dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Ditulis oleh Unknown pada tanggal Monday, November 12, 2012
Newer Post
Older Post
Home

Popular Posts

  • Hijabers Community Style (Bergaya Ala Hijaber)
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi HC
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi
  • Tutorial Memakai Jilbab Paris Dian Pelangi
  • Hijab Style Inspiration, Siti Juwariyah
  • Cara Memakai Jilbab Modern Beserta Video Tutorialnya
  • Hijab Style Inspiration Dian Rainbow ! New
  • Fashion Styles Hijabers Surabaya +17
  • Muslimah Cartoon Image
  • Tutorial Pashmina Cotton Cloth Long Shawl
Education Entertainment Entrepreneur Family Fashion Female Financial Good Looking Hijab Style Inspiration Hikmah Islam Home Properti Islamic News Jelajah Buku Kabar Terbaru Kesehatan Kitchen Live Style Masakan Masakan Eropa Masakan Indonesia Motivasi Music Muslimah Muslimah Articles Other Parenting People Inspiring Properti Relationship Renungan Resep Masakan Resep Minuman Spot Techno Tips Travelista Tutorial
Copyright © 2014 Tifani Anglila - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler