Musim hujan telah tiba. Berarti, kewaspadaan akan datangnya penyakit pun harus ditingkatkan, pasalnya selain udaranya yang kadang kurang bersahabat, lingkungan saat hujan dan sesudah hujan pun berpengaruh pada kondisi tubuh. Tak dapat dipungkiri kuman penyakit dapat bersarang di tubuh.
Untuk itu, perlu mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang menyertai di musim hujan. Ada beberapa penyakit yang biasanya terjadi pada musim hujan seperti flu, diare dan demam berdarah. Untuk mengantisipasinya beberapa hal perlu dilakukan seperti:
Tips Mengatasi flu
1. Cuci tangan. Sebagian virus flu menyebar lewat kontak langsung, jadi usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air hangat.
2. Jangan menyentuh wajah. Biasanya virus flu masuk ke tubuh lewat mata, hidung atau mulut. Jadi usahakan jangan terlalu sering menyentuh bagian muka.
3. Konsumsi makanan mengandung phytochemical. Phytochemical adalah bahan kimia alami yang ada pada tumbuhan yang memberi vitamin pada makanan. Zat jenis ini terdapat pada buah dan sayur segar berwarna hijau, merah dan kuning gelap, jadi usahakan memperbanyak konsumsi makanan jenis ini.
4. Minum banyak air. Air berfungsi mengangkat racun-racun yang ada dalam tubuh. Orang dewasa butuh delapan gelas air dalam sehari. Usahakan untuk banyak minum air putih, untuk mengangkat racun-racun dalam tubuh.
5. Mengenakan jaket dan jas hujan. Dua busana ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan udara buruk yang mungkin terjadi seperti hujan dan cuaca dingin. Usahakan selalu di dekat Anda terutama bagi Anda yang suka mengendarai sepeda motor atau sepeda.
Tips mengatasi diare
1. Saat hujan turun tiap hari, selokan-selokan yang tersumbat biasanya meluap, sehingga membuat parasit serta amuba turut terangkat. Untuk mencegah diare, biasakan menjaga kebersihan, dengan cuci tangan dan kaki setelah berpergian.
2. Kenakan alas kaki untuk mencegah penyebaran kotoran atau parasit masuk lewat kulit.
3. Hindari membeli makanan di sembarang tempat.
Tips mengatasi Demam Berdarah
1. Penyakit ini selalu mewabah disaat musim penghujan tiba. Oleh karena itu bersihkan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubur semua benda yang bisa menjadi tempat jentik berkembang, seperti kaleng bekas, pot tanaman bekas, dan benda-benda lain yang bisa menampung air hujan dan dapat menjadi tempat air tergenang. Mengganti air pada jambangan bunga, maupun, membersihkan tempat minum hewan peliharaan.
2. Bak atau tempat penampungan air harus ditutup untuk mencegah nyamuk bertelur di tempat itu, dan dikuras paling tidak dua kali seminggu untuk tidak memberi kesempatan pada telur-telur nyamuk menetas menjadi jentik.
4. Jaga kerapian, jangan biasakan menggantung pakaian, daripada menggantung lebih baik dilipat. Pakaian yang digantung bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk Aedes aegypti.
5. Bersihkan setiap hari meja dan laci yang ada di kamar, buanglah kertas-kertas yang tak terpakai, sebab laci meja yang kotor dan tak terurus, juga bisa menjadi sarang nyamuk.
6. Di samping itu salah satu cara ampuh yang dianjurkan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah dengan abatisasi, yaitu menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatisasi bisa diulang setiap 2-3 bulan sekali, walaupun beracun untuk jentik nyamuk, namun abate tidak berbahaya bagi manusia.
Abatisasi perlu dilakukan hanya pada tempat-tempat air tergenang, seperti bak mandi, jambangan bunga, dan selokan kecil yang airnya tergenang. Abate tidak bermanfaat ditaburkan pada air mengalir. Abate juga baik untuk ditaburkan pada tempat-tempat air yang sulit dikuras atau dibersihkan.
Jadi, adanya musim hujan jangan membuat kita takut. Asal kita bisa menjaga kebersihan lingkungan dan biasa hidup sehat, nyamuk Aedes Aegypti tidak mungkin akan menyerang sebab sudah tahu penangkalnya. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Sedia payung sebelum hujan.