Tak dapat dipungkiri bahwa khasiat bawang putih luar biasa. Tak Cuma sekedar bumbu masak, bawang putih mampu mengobati berbagai penyakit. Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat anti bakteri dan antiseptik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Daya inilah yang mampu mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain.
Umbi batangnya mengandung zat-zat seeprti kalsium yang bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi. Selain itu juga Saltivine yang bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf. Juga diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing. Lalu, belerang, protein, lemak, fosfor, besi, vitamin A, B1 dan C.
Di Indonesia, bawang putih juga dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti bawang bodas (Sunda), bhabang pote (Madura), dasun putih (Minang), bawang pulak (Tarakan), lasuna moputih (Minahasa), pia moputi (Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), bawa de are (Halmahera), bawa bodudo (Ternate), bawa fiufer (Papua), lasuna (Karo), kesuna (Bali).
Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dengan bawang putih seperti:
Flu dan Batuk
Bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.
Kolesterol
Bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak.
Kanker
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar.
Kehamilan
Riset dilakukan oleh Dr. D. Sooranna, Ms J. Hirani dan Dr. I Das di Academic Department of Obsterrics dan Gynaecology, Chelsea dan Westminster Hospital in London UK. Mereka menyimpulkan bahwa walaupun pre-eclampsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi yang kompleks, mengkonsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa kehamilan dapat mengurangi kemungkinan–kemungkinan komplikasi pada kelahiran.
Artikel keren lainnya: