Esok tidak pernah dijanjikan kepada siapa pun, karena esok tidak untuk semua orang....
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat, dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, aku akan memelukmu erat dan menciummu, dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, aku akan merekam setiap kata dan tindakan, dan memutarnya lagi di sepanjang sisa hariku.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu extra satu atau dua menit, untuk berhenti dan mengatakan, ”Aku mencintaimu,” dan bukannya menganggap kamu sudah tahu.
JADI... untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang, dan hari inilah yang kupunya,
aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu, dan kuharap kita tak akan pernah lupa bahwa esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik mereka yang sudah tua maupun masih muda.
Dan... hari ini mungkin kesempatan terakhirmu, untuk memeluk erat orang tersayangmu. Jadi, bila engkau sedang menantikan hari esok, mengapa tidak melakukannya sekarang? Karena, bila esok tak pernah datang, kamu pasti akan menyesali hari ini. Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seseorang, apa yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.
Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini, dan bisikkan di telinga mereka bahwa kau sangat mencintai mereka, dan kau akan selalu menyayangi mereka.
Luangkan waktu untuk mengatakan, ”Aku menyesal,” dan atau, ”maafkan aku,” dan juga, ”terima kasih,” serta, ”tidak apa apa.”
Agar, bila esok tak pernah datang, kau tak akan menyesali hari ini....
Artikel keren lainnya: