Muslimah Beauty 2011, Ajang Kecantikan Perempuan Muslim

Tercatat sebanyak 1.170 muslimah berjilbab turut serta meramaikan perhelatan yang baru pertama kali digelar ini. “Tujuan pemilihan ini untuk mengapresiasikan dan mengakui eksistensi para muslimah berjilbab yang berbakat. Namun tetap percaya diri meski telah menutup aurat. Muslimah Beauty juga merupakan sarana mendekatkan diri dengan konsumen industry fesyen muslim Indonesia,” imbuh Direktur IIFC, Eka Shanty di Ballroom Grand Hotel Sahid, Selasa malam.

Kontes kecantikan memang terbilang banyak di Indonesia, namun kontes yang mengedepankan nilai spiritual sangatlah jarang.demi memeriahkan Indonesia Islamic Fashion Fair yang berlangsung dari 11 Agustus sampai 11 September kemarin, pihak penyelenggara Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) bekerjasama dengan salah satu media online serta Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Muslimah Beauty 2011.

Pendaftaran berlangsung 1-21 Agustus lalu melalui salah satu media online nasional. Sederet persyaratan ditetapkan oleh penyelenggara. Usia 18-24 tahun, telah berjilbab, berprestasi, menguasai bahasa asing serta harus lancar membaca Al Quran. Antusias masyarakat sangat baik.

Dari 1.170 peserta sendiri 'diperas' menjadi 50 orang finalis, lalu diciutkan menjadi 10 orang yang berhak mengikuti karantina dari 11-13

September di Grand Sahid Jaya Hotel. Mereka mendapat pembekalan mengenai konsep kepribadian diri oleh Elly Risman, S.Psi, make over dari Wardah Cosmetics, berlatih murottal Al Quran bersama Bunda Novi seorang qoriah professional, fashion stylish & catwalk grooming oleh Malik Mustaram.

Lalu ada muhasabah oleh Bunda Ningrum Maurice, training online & live chat dari detik.com, medical check up di Brawijaya Women & Children Hospital. Tak lupa Direktur IIFC, Eka Shanty memberi materi mengenai Syariah Carres & Personal Branding bagi muslimah. Usai menjalani karantina, ke-10 finalis memasuki tahapan malam penganugerahan Muslimah Beauty pada Selasa malam.

Mereka adalah Kholifah Nuzuliah Firdausi, Saima, Nurul Adiyanti, Sartika Putri Agustin, Syarifah Aulia Fitri, Dika Restiyani, Dwi Pratiwi, Nindia Calista, Latifah Indriyani serta Weylin Dwi Mayangsari. Mereka dinilai dewan juri yang terdiri dari Jetti R. Hadi, Rita Sofia, Atty Santosa, Inneke Koesherawati, Taruna Kusmayadi, Andrian Syarkawi, Budiono Sudarsono dan Euis Saedah. Ajang Muslimah Beauty berbeda dengan kontes kecantikan lainnya.

Bila di perhelatan lain para kontestan berlenggak-lenggok terlebih dahulu di atas panggung, namun  mereka membaca Al Quran bersama-sama lengkap dengan artinya. Selanjutnya acara beralih ke sambutan demi sambutan, lalu ke-10 finalis muncul kembali dengan membawakan busana muslim nusantara dari Shafira. Setelah itu mereka memperkenalkan diri, plus menampilkan bakat masing-masing. Ada yang menyanyi, menari, membaca Al Quran serta menunjukkan keahliannya dalam public speaking. Dari ke-10 finalis terdapat sosok yang memikat perhatian penonton. Sebab, dia mampu membuat penonton tertawa ketika memperkenalkan diri. Dia adalah Saima dari DKI Jakarta. Saima yang berdarah Arab fasih berbicara dalam bahasa tersebut.

Meski begitu, dia tak lupa berbicara Indonesia. “Saya bekerja sebagai desainer grafis, saya memakai jilbab sejak sekolah dasar atau saaat usia enam tahun. Saya memakai jilbab karena terasa nyaman dan bisa memproteksi dari hal-hal buruk, terutama dari dua mata. Matahari dan mata laki-laki,” ucap Saima seraya tersenyum. Otomatis jawaban Saima mengundang tawa penonton. Penonton yang hadir di malam final pun memberikan aplaus kepadanya.

Sayang Saima tidak bisa melangkah ke babak selajutnya lantaran dari 10 finalis hanya lima orang yang masuk ke babak berikutnya. Mereka adalah Sartika Putri Agustin, Kholifah Nuzuliah Firdausi, Weylin Dwi Mayangsari, Nurul Adiyanti dan Dika Restiyani. Dibabak penentuan itu, kelima peserta mendapat pertanyaan berbeda-beda dari dewan juri dengan terlebih dahulu mengambil pertanyaan di dari sebuah wadah berbentuk bulat. Keluar sebagai pemenang Muslimah Beauty 2011 adalah Dika Restiyanti dari DKI Jakarta. Dika berhasil meraih penghargaan tersebut setelah menjawab pertanyaan dari Andrian Syarkawi. Andrian menanyakan kepada Dika, jika dirinya terpilih menjadi Muslimah Beauty bagaimana merangkul perempuan muslimah lainnya ditengah-tengah kebhinnekaan Indonesia? Dengan lugas Dika menjawab, akan menunjukkan ahlak muslimah sehingga bisa menjadi ikon.

“Setelah menjadi ikon kita konsisten dan menjalankan apa yang telah kita lakukan. Kita juga perlu mengajak orang lain untuk saling share,” jelas Dika. Dika sendiri merupakan mahasiswa S2 jurusan International Political Economy di Nanyang Technology, University of Singapore. Dia seorang entrepreuneur dibidang pembuatan boneka. Usahanya sudah berjalan lima tahun dan memperkerjakan 12 orang karyawan.

Dika aktif pula di bidang sosial dengan membuat grup relawan peduli anak bernama Pelangi Untuk Negeri di daerah Kuningan, Jakarta. Dimata Dika, kecantikan bukan hanya sekedar fisik saja. Melainkan perlu kecantikan luar dan dalam serta bermanfaat bagi orang banyak. “Kalau hanya fisik bisa hilang. Untuk itu perlu cantik luar dan dalam,” tuturnya.

Posisi Runner Up I diraih Kholifah Nuzuliah Firdausi dari Malang dan Runner Up II Nurul Adiyanti dari DKI Jakarta. Adapula Muslimah Beauty favorite berdasarkan sms yang diraih adalah Khairunnisa Risky Utami dari DKI Jakarta. Kemudian Muslimah Beauty favorite berdasarkan media online, Syarifah Aulia dari Nangroe Aceh Darussalam. Malam final dimeriahkan pula oleh Tompi, Fantasi band, tarian Rampak Gendang serta pakaian muslim rancangan Dian Pelangi, Malik Mustaram, Marie Pramono, Irna Mutiara dan Mumtaj Najwa. Acara didapuk oleh Edo dan Ayu Diah Pasha.

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Tifani Anglila. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Tifani Anglila dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Unknown pada tanggal Friday, September 16, 2011