Indonesia Islamic Fashion Fair Sukses Di Gelar !

Mampu mendatangkan pengunjung hingga 2,1 juta orang dengan transaksi 1000 potong pakaian yang terjual, IIFF 2011 diklaim berhasil dalam penyelenggaraannya...

Perhelatan akbar busana muslim Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) yang diselenggarakan Indonesia Islamic Fashion Concorsium (IIFC) berkerjasama dengan Kementrian Perekonomian dan Kementrian Budaya dan Pariwisata. Pada tanggal 11 Agustus sampai 11 September kemarin di Central Park berjalan sukses lantaran mendatangkan 2,1 pengunjung.


Hasil transaski sebesar R. 350 juta dengan penjualan 1000 potong pakaian muslim dari designer terkemuka seperti Dian Pelangi, Malik Mustaran, Boyonz Ilyas dan desainer-desainer lainnya. Kegiatan ditutup secara resmi oleh Deputi Kementrian Perekonomian bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawadi.


“Dalam sebulan saja bisa menjual 1000 potong pakaian, apalagi dalam satu tahun. Bisa menjual 1,2 juta potong pakaian. Ini menandakan pasar besar. Sehingga bagus jika dibuat manufaktur,” jelas Direktur IIFC Eka Shanty.


Berdasarkan itu, Eka Shanty yakin Indonesia bisa menjadi kiblat fashion muslim dunia. Baginya, itu bukan hanya sekedar cita-cita belaka. Melainkan perlu diwujudkan segera mungkin dengan beberapa langkah persiapan. Dia menyebutnya dengan  enam M. Market, Manajemen, Man, Mechine, Metode dan Money.


Market, kata perempuan yang biasa disapa Rofi ini, Indonesia sudah memilikinya. Sebab, penduduk muslim terbanyak di dunia berada di Indonesia. Manajemen, ini sudah dilakukan IIFC dengan menggelar IIFF setahun sekali. Dimana terdapat para designer yang turut berpartisipasi, ditambah lagi pakaian mereka tak hanya  berskala nasional saja.

Melainkan sudah go internasional. “Untuk menghasilkan itu, perlu manajemen baik. Oleh karena itu perlu kerjasama dengan perancang mode agar lahir desainer-desainer top seperti di Milan dan New York,” papar Eka Shanty semangat.


Man, jelas Eka Shanty, mengaju kepada sumber daya manusia. Indonesia sudah memiliki perancang mumpuni semisal Dian Pelangi, Merry Pramono, Ina Mutiara, Malik Mustaram dan lain-lainnya.


Machine, saat ini para designer pakaian muslim di Indonesia sudah menggunakan mesin yang setara dengan manufacture dunia. Di metode, Indonesia memerlukan sebuah metode sistem berupa teknologi yang dapat memuat data dan koleksi para designer.

Money, imbuh Eka Shanty, sangat dibutuhkan berbagai kalangan. Begitu pula dalam mewujudkan
cita-cita Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia. Dengan keenam M tersebut Eka Shanty berharap Indonesia bisa menjadi kiblat fashion muslim dunia.


“Tahun depan kita siap menggelar kembali IIFF, semoga kita bisa menjadi negara adikuasa dibidang fashion muslim,” harap Eka Shanty.


IFFF tahun ini sendiri membawa kepuasan bagi para designer, salah satunya Boyonz Ilyas lantaran semakin meningkatnya pelayanan serta kelengkapan IIFF.


 “Tahun ini sales promotion girls (SPG) disiapkan oleh panitia sehingga saya bisa berlebaran bersama keluarga dengan tenang,” ucap Boyonz.[Rhs]

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Tifani Anglila. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Tifani Anglila dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Unknown pada tanggal Thursday, September 15, 2011