Tifani Anglila

  • Home
  • Menu
  • Menu 1
  • Menu 2
  • Menu 3
Beranda » Education » Cara Terburuk untuk Minta Maaf

Cara Terburuk untuk Minta Maaf


Bulan Ramadhan menjadi momen bagi kita untuk mengintrospeksi diri, dan berpuncak pada perayaan Idul Fitri dimana kita saling bermaaf-maafan. Tetapi, pernahkah Anda berintrospeksi mengenai cara Anda meminta maaf? Sudahkah Anda menyesalinya dengan sungguh-sungguh, atau Anda hanya mengucapkannya agar lawan bicara Anda tidak terus membahas kesalahan Anda itu?


"Orang akan membuat pernyataan maaf karena merasa wajib saja, karena mereka tidak bertanggungjawab dengan perbuatan mereka," kata Jodi R. R. Smith, penulis buku From Clueless to Class Act: Manners for the Modern Woman.


Tetapi bila teman Anda mengatakan bahwa Anda tidak terkesan merasa bersalah sama sekali, hubungan Anda mungkin akan memburuk. Bahkan, mungkin akan berakhir. "Tetapi, apakah menelepon mereka karena permintaan maaf mereka yang buruk akan membantu?" lanjut Smith. Bila Anda mendengar permintaan maaf palsu seperti itu, Anda bisa menjawab, "Terima kasih sudah meminta maaf", atau, "Iya, aku maafin."


Lalu, permintaan maaf seperti apa yang tidak disarankan olehnya?


1. "Maaf, aku membuatmu kesal."
Permintaan maaf ini tidak sungguh-sungguh menunjukkan penyesalan dari si peminta maaf. Sebenarnya, Anda tidak betul-betul menyesali perbuatan Anda. Malah, sebenarnya Anda tidak melihat ada alasan untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi. Anda meminta maaf justru karena lawan bicara Anda lah yang harus memperbaiki apa yang dilakukannya.


2. "Aku minta maaf, tapi...."
Contohnya, Anda melanjutkan ucapan permintaan maaf Anda seperti ini, "Sori aku menghilangkan bukumu yang aku pinjam, tapi kamu kenapa enggak bilang sebelumnya kalau kamu belum selesai membacanya? Lagipula, waktu itu banyak teman kosku yang datang dan membaca-baca buku di kamarku, jadi aku enggak memperhatikan siapa yang membawa buku itu."


Dengan mengatakan seperti ini Anda secara tak langsung mengatakan Anda punya banyak alasan yang membuat Anda terbebas dari kesalahan. Kesalahan tersebut separuhnya datang dari teman Anda sendiri, dan separuhnya lagi datang dari lingkungan yang tidak dapat Anda kontrol.


3. "Aku tahu kamu akan memaafkan aku, karena kamu orang yang bijaksana, dan kita semua kan selalu membuat kesalahan."
Orang yang mendengarkan pernyataan maaf Anda ini bisa saja menangkap maksud terselubung Anda, yaitu bahwa Anda tidak merasa bersalah. Setiap orang pasti berbuat kesalahan, jadi Anda sebenarnya hanya bersikap sebagai manusia pada umumnya. Orang lain tak perlu bereaksi terlalu ekstrim atas kesalahan Anda, kecuali mereka memang tidak pernah berbuat salah.
Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Tifani Anglila. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Tifani Anglila dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Ditulis oleh Unknown pada tanggal Monday, August 29, 2011
Newer Post
Older Post
Home
View mobile version

Popular Posts

  • Hijabers Community Style (Bergaya Ala Hijaber)
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi HC
  • Hijab Style Inspiration , Dian Pelangi
  • Tutorial Memakai Jilbab Paris Dian Pelangi
  • Hijab Style Inspiration, Siti Juwariyah
  • Cara Memakai Jilbab Modern Beserta Video Tutorialnya
  • Hijab Style Inspiration Dian Rainbow ! New
  • Fashion Styles Hijabers Surabaya +17
  • Muslimah Cartoon Image
  • Tutorial Pashmina Cotton Cloth Long Shawl
Education Entertainment Entrepreneur Family Fashion Female Financial Good Looking Hijab Style Inspiration Hikmah Islam Home Properti Islamic News Jelajah Buku Kabar Terbaru Kesehatan Kitchen Live Style Masakan Masakan Eropa Masakan Indonesia Motivasi Music Muslimah Muslimah Articles Other Parenting People Inspiring Properti Relationship Renungan Resep Masakan Resep Minuman Spot Techno Tips Travelista Tutorial
Copyright © 2014 Tifani Anglila - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler